TEORI EKONOMI MAKRO

+ Free Shipping
Category:

TEORI EKONOMI MAKRO

Penulis;

Weriantoni, S.E., M.Sc

Wenti Sri Novita, S.E

 Jumlah halaman; 162

Ukuran Buku: A5 (14,8×21)

Versi Cetak: tersedia

Versi e-book: Tersedia

Berat; 0 Kg

Harga; Rp; 98.000

Tingkat inflasi yang tinggi dapat merugikan perekonomian negara. Situasi ekonomi yang buruk dapat memicu inflasi yang tinggi dan dapat membuat kekacauan bagi masyarakat, terutama kepada masyarakat yang kalangan rendah. Definisi singkat dari inflasi adalah kecenderungan dari harga untuk ditingkatkan secara umum dan terus menerus.

Suatu kejadian tidak dapat disebut inflasi jika kenaikan harga hanya terjadi pada satu atau dua jenis barang/jasa saja, misalnya jika apa yang terjadi hanya peningkatan harga beras dan harga jagung karena musim yang buruk. Tetapi kejadian kenaikan harga dalam jenis barang/jasa ini dapat menyebabkan inflasi jika kenaikan harga barang/jasa mendorong kenaikan harga barang/jasa lain.[1]

Inflasi adalah situasi yang disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara permintaan barang dan persediannya, yaitu permintaan melebihi persediaan dan semakin besar perbedaan semakin besar bahaya yang disebabkan oleh inflasi untuk kesehatan ekonomi.

Inflasi terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung terus menerus dan saling mempengaruhi.[2] Inflasi juga dikatakan sebagai ukuran terbaik bagi perekonomian di suatu negara, tetapi itu tidak berarti jika suatu negara dalam kondisi inflasi yang tinggi, negara ini sangat baik untuk ekonominya dan masyarakat makmur keseluruhan.

Tingkat inflasi adalah presentase kenaikan harga pada tahun tertentu, biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menunjukkan bahwa masalah ekonomi yang buruk dihadapi. Dalam ekonomi yang berkembang pesat. Inflasi level rendah, dimana inflasi tersebut inflasi merayap yaitu inflasi kurang dari sepuluh persen pertahun. Selain itu ada juga yang lebih serius atau parah, yaitu inflasi yang tingkat di atas serratus persen setahun. Ketika perang atau stabilitas politik, inflasi dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi dimana kenaikan ini disebut hiperinflasi.

[1] Sonny Harry B. Harmadi, Pengantar Ekonomi Makro, (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2015), hal. 8.3

[2] Sadono,Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar…, hlm. 337

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “TEORI EKONOMI MAKRO”

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shopping Cart
  • Your cart is empty.