Aspek Psikologi dalam Pendidikan Kewirausahaan

Aspek Psikologi dalam Pendidikan Kewirausahaan

Penulis;

Kriswanto Widiawan

Jumlah halaman; 102

Ukuran Buku: A5 (14,8×21)

Versi Cetak: Teersedia

Versi E-Book: Tersedia

Berat; 0 Kg

Harga; Rp; 86.000

Pendidikan Kewirausahaan telah menjadi topik yang populer dalam beberapa tahun terakhir. Banyak universitas dan institusi pendidikan yang menawarkan program pendidikan kewirausahaan untuk membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi pengusaha yang sukses (Kuratko, 2005). Namun, masih ada beberapa missing link atau celah yang terlupakan dalam pendidikan kewirausahaan yang perlu diatasi, seperti kurangnya pengalaman praktis terutama aspek-aspek psikologis yang ikut berperan dalam kewirausahaan, dan kurangnya akses ke sumber daya (Neck & Greene, 2011). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana Pendidikan kewirausahaan dapat ditingkatkan.

Menurut Fayolle (2013), pendidikan kewirausahaan dapat membantu individu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi pengusaha yang sukses dan nantinya dapat mengelola bisnis dengan sukses (Brush, 2014). Pentingnya pendidikan kewirausahaan juga diakui oleh Hisrich, Peters, dan Shepherd (2017), yang menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan dapat membantu meningkatkan kesadaran dan minat individu untuk menjadi pengusaha.

Menurut Shane dan Venkataraman (2000), pendidikan kewirausahaan difokuskan pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan bisnis, juga mencakup topik-topik seperti pengembangan bisnis, manajemen keuangan, dan pemasaran (Fiet, 2001). Pendapat di atas merupakan dukungan atas pembelajaran business skills and knowledge. Masih banyak studi lagi yang melupakan aspek psikologi dalam pendidikan kewirausahaan yang berperan penting dalam memulai usaha, menjalankan usaha, serta menghadapi masa kritis dan saat jatuh gagal.

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan minat pada pendidikan kewirausahaan, terutama di kalangan mahasiswa (Kolvereid & Moen, 1997). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana pendidikan kewirausahaan dapat ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa. Dengan pemahaman mendalam terhadap kondisi saat ini, pendidikan kewirausahaan diharapkan dapat ditingkatkan secara berkelanjutan, terutama mengisi celah-celah yang terlupakan, dalam hal ini adalah tinjauan aspek psikologi dalam pendidikan kewirausahaan